Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

ARITMATIKA BINER

Aritmatika Biner

Pada bagian ini akan membahas penjumlahan dan pengurangan biner. Perkalian biner adalah pengulangan dari penjumlahan; dan juga akan membahas pengurangan biner berdasarkan ide atau gagasan komplemen.

Penjumlahan Biner

Penjumlahan biner tidak begitu beda jauh dengan penjumlahan desimal. Perhatikan contoh penjumlahan desimal antara 167 dan 235!

1 à 7 + 5 = 12, tulis “2” di bawah dan angkat “1” ke atas!

167

235

---- +

402

Seperti bilangan desimal, bilangan biner juga dijumlahkan dengan cara yang sama. Pertama-tama yang harus dicermati adalah aturan pasangan digit biner berikut:

0 + 0 = 0

0 + 1 = 1

1 + 1 = 0 à dan menyimpan 1

sebagai catatan bahwa jumlah dua yang terakhir adalah :

1 + 1 + 1 = 1 à dengan menyimpan 1

Dengan hanya menggunakan penjumlahan-penjumlahan di atas, kita dapat melakukan penjumlahan biner seperti ditunjukkan di bawah ini:

1 1111 à “simpanan 1” ingat kembali aturan di atas!

01011011 à bilangan biner untuk 91

01001110 à bilangan biner untuk 78

------------ +

10101001 à Jumlah dari 91 + 78 = 169

Silahkan pelajari aturan-aturan pasangan digit biner yang telah disebutkan di atas!

Contoh penjumlahan biner yang terdiri dari 5 bilangan!

11101 bilangan 1)

10110 bilangan 2)

1100 bilangan 3)

11011 bilangan 4)

1001 bilangan 5)

-------- +

untuk menjumlahkannya, kita hitung berdasarkan aturan yang berlaku, dan untuk lebih mudahnya perhitungan dilakukan bertahap!

11101 bilangan 1)

10110 bilangan 2)

------- +

110011

1100 bilangan 3)

------- +

111111

11011 bilangan 4)

------- +

011010

1001 bilangan 5)

------- +

1100011 à Jumlah Akhir .

sekarang coba tentukan berapakah bilangan 1,2,3,4 dan 5! Apakah memang perhitungan di atas sudah benar?

Pengurangan Biner

Pengurangan bilangan desimal 73426 – 9185 akan menghasilkan:

73426 à lihat! Angka 7 dan angka 4 dikurangi dengan 1

9185 à digit desimal pengurang.

--------- -

64241 à Hasil pengurangan akhir .

Bentuk Umum pengurangan :

0 – 0 = 0

1 – 0 = 0

1 – 1 = 0

0 – 1 = 1 à dengan meminjam ‘1’ dari digit disebelah kirinya!

Untuk pengurangan biner dapat dilakukan dengan cara yang sama. Coba perhatikan bentuk pengurangan berikut:

1111011 à desimal 123

101001 à desimal 41

--------- -

1010010 à desimal 82

Pada contoh di atas tidak terjadi “konsep peminjaman”. Perhatikan contoh berikut!

0 à kolom ke-3 sudah menjadi ‘0’, sudah dipinjam!

111101 à desimal 61

10010 à desimal 18

------------ -

101011 à Hasil pengurangan akhir 43 .

Pada soal yang kedua ini kita pinjam ‘1’ dari kolom 3, karena ada selisih 0-1 pada kolom ke-2. Lihat Bentuk Umum!

7999 à hasil pinjaman

800046

397261

--------- -

402705

Sebagai contoh pengurangan bilangan biner 110001 – 1010 akan diperoleh hasil sebagai berikut:

1100101

1010

---------- -

100111

Komplemen

Salah satu metoda yang dipergunakan dalam pengurangan pada komputer yang ditransformasikan menjadi penjumlahan dengan menggunakan minusradiks-komplemen satu atau komplemen radiks. Pertama-tama kita bahas komplemen di dalam sistem desimal, dimana komplemen-komplemen tersebut secara berurutan disebut dengan komplemen sembilan dan komplemen sepuluh (komplemen di dalam system biner disebut dengan komplemen satu dan komplemen dua). Sekarang yang paling penting adalah menanamkan prinsip ini:

“Komplemen sembilan dari bilangan desimal diperoleh dengan mengurangkan masing-masing digit desimal tersebut ke bilangan 9, sedangkan komplemen sepuluh adalah komplemen sembilan ditambah 1”

Lihat contoh nyatanya!

Bilangan Desimal 123 651 914

Komplemen Sembilan 876 348 085

Komplemen Sepuluh 877 349 086 à ditambah dengan 1!

Perhatikan hubungan diantara bilangan dan komplemennya adalah simetris. Jadi, dengan memperhatikan contoh di atas, komplemen 9 dari 123 adalah 876 dengan simple menjadikan jumlahnya = 9 ( 1+8=9, 2+7=9 , 3+6=9 )!

Sementara komplemen 10 didapat dengan menambahkan 1 pada komplemen 9, berarti 876+1=877!

Pengurangan desimal dapat dilaksanakan dengan penjumlahan komplemen sembilan plus satu, atau penjumlahan dari komplemen sepuluh!

893 893 893

321 678 (komp. 9) 679 (komp. 10)

---- - ---- + ---- +

572 1571 1572

1

---- +

572 à angka 1 dihilangkan!

Analogi yang bisa diambil dari perhitungan komplemen di atas adalah, komplemen satu dari bilangan biner diperoleh dengan jalan mengurangkan masing-masing digit biner tersebut ke bilangan 1, atau dengan bahasa sederhananya mengubah masing-masing 0 menjadi 1 atau sebaliknya mengubah masing-masing 1 menjadi 0. Sedangkan komplemen dua adalah satu plus satu. Perhatikan Contoh .!

Bilangan Biner 110011 101010 011100

Komplemen Satu 001100 010101 100011

Komplemen Dua 001101 010110 100100

Pengurangan biner 110001 – 1010 akan kita telaah pada contoh di bawah ini!

110001 110001 110001

001010 110101 110110

--------- - --------- + --------- +

100111 100111 1100111

dihilangkan!

Alasan teoritis mengapa cara komplemen ini dilakukan, dapat dijelaskan dengan memperhatikan sebuah speedometer mobil/motor dengan empat digit sedang membaca nol!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
0Comments

rangkaian lampu klip klop

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
0Comments

transistor dan kurva karakteristik dioda

transistor dan kurva karakteristik dioda


pada umumnya transistor berfungsi sebagai suatu switching (kontak on-off) adapun kerja transistor yang berfungsi sebagai switching ini selalu ada pada daerah jenuh (saturasi) dan daerah cut off.transistor dapat bekerja pada daerah jenuh dengan cara melakukan pengaturan tegangan Vb dan rangkaian pada basisnya.(tahanan Rb) dan juga tahanan bebanya (Rl) untuk mendapatkan on-off yang bergantian dengan periode tertentu dapat dilakukan dengan memberikan tegangan Vb yang berupa pulsa.
     apabila Vb=0 maka transistor off(cut off) sedangkan apabila Vb=V1 dan debgan mengatur Rb dan R1 sedemikian rupa sehingga menghasilkan arus 1B yang akan menghasilkan transistor dalam keadaan jenuh pada keadaan ini.VCE adalah kira kira sama dengan nol (Vsat=0,2 volt).bentuk output VCE yang terjadi pada gambar 23 apabila dijelaskan adalah sebagai berikut (lihat gambar 22 dan 23)pada kondisi Vb=0 harga Ic=0 dan berdasarkan persamaan lopp=Vcc+IcRi+Vce=0. dihasilkan Vce+Vcc pada kondisi Vb=Vi.harga Vce=0 dan Iv=1 saturasi untuk mendapatkan arus Ic yang cukup besar pada rangkaian switching ini Rl di desain sedemikian rupa sehingga Rl mempunyai mempunyai tahanan kecil.
            

 KURVA KARAKTERISTIK DIODA
        hubungan antara besarnya arus yang mengalir melalui dioda dengan tegangan Vak dapat dilihat pada kurva karakteristik dioda (gambar 20). gambar 20 menunjukan dua macam kurva yakni dioda germanium (ge) dan dioda silikon (si) pada saat dioda diberi bias maju yakni bila Va-k mencapai teganggan cut-in tegangan cut in ini kira kira sebesar  0,2  volt untuk dioda germanium 0,6 volt untuk dioda silikon dengan  pemberian tegangan batrai sebesar ini maka potensial penghalang (barrier potensial ) pada persambungan akan teratasi sehingga arus dioda mulai mengalir dengan cepat.
bagian kiri bawah dari grafik pada gambar 19 merupakan kurva karakteristik dioda saat mendapatkan bias mundur disini juga terdapat 2 kurva yaitu untuk dioda germanium dan silikon  besarnya arus jenuh mundur  (reverse saturation current)untuk dioda germanium adalah dalam orde mikro amper dalam.
   contoh ini adalah I A sedangkan untuk dioda silikon adalah dalam orde nano amper dalam dalam hal ini adalah lona apabila tegangan VA-K yang berporalitas negatip tsb dinaikan terus maka suatu saat akan mencapai tegangan patah (break down)dimana arus Is akan naik dengan tiba tiba pada saat mencapai tegangan break down ini pembawa minoritas di percepat hingga mencapai yang cukup tinggi untuk mengeluarkan elektron valensi dari atom kemudian elektron ini di percepat untuk membebaskan yang lainnya sehingga arusnya semakin besar pada dioda biasa pencapaian tegangan nya break down ini selalu di hindari karena dioda bisa rusak hubungan arus dioda  dengan tegangan dioda dapat di nytakan dalam persamaan matematis yang dikembangkan oleh W.SHOCKLEY.

sumber

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
0Comments

DIODA

komponen aktif
* dioda semikonduktor
    Dioda semikonduktor dibentuk dengan cara menyambungkan semikonduktor tipe P dan semikonduktor tipe N.  pada saat terjadinya sambungan (junction) Pdan N.  Hole-hole pada bahan P dan elektron - elektron pada bahan tipe N di sektor sambungan cenderung untuk berkombinasi.  Hole dan elektron yang berkombinasi ini saling meniadakan, sehingga pada daerah sekitar sambungan ini kosong dari pembawa muatan dan terbentuk daerah pengosongan (deplrtion region).








     Oleh karena itu pada sisi "P" tinggal ion - ion akseptor yg bermuatan negatif dan sisi "N" tinggal ion-ion donor yg bermuatan positif.  Namun  proses ini tidak berlangsung terus, karena potensial dari ion - ion positif dan negatif ini akan menghalanginya.  Tegangan atau potensial ekivalen pada daerah pengosongan ini di sebut dengan tegangan penghalang (barrier potensial).  Besar tegangan penghalang ini adalah 0.2 untuk germanium dan 0.6 untuk silikon.

    Suatu dioda bisa diberi bias mundur (reversi bias) atau di beri bias maju (forward bias) untuk mendapatkan karakteristik yg di inginkan.  Bias mundur adalah pemberian tegangan negatif baterai keterminal Anoda(A) dan tegangan positif ke terminal katoda (K) dari suatu dioda. Dengan kata lain, tegangan Anoda katoda Va-k adalah negatif .  Apabila tegangan positif baterai di hubungkan ke terminal anoda (A) dan negatifnya ke terminal katoda(K).  Maka dioda disebut mendapatkan bias maju.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
0Comments

hambatan jenis konduktor

Pendahuluan
Selamat ya dan sukses selalu, kamu telah mempelajari tentang listrik statis dan listrik dinamis. Menarik  bukan ? Kita tidak dapat membayangkan seandainya di dunia ini listrik tidak ada. Semua akan gelap pada malam hari, semua alat rumah tangga yang bekerja dengan menggunakan listrik tidak beroperasi.
Nah, kita akan lanjutkan pembahasan dalam modul ini tentang konduktor, isolator dan semikonduktor. Materi ini akan lebih menarik lagi. Karena nanti akan ada animasi dan simulasinya disamping itu ada juga kuis dan soal-soal.
Di dalam modul ini akan dipelajari tentang :
  • Hambatan Kawat
  • Konduktor dan Isolator
  • Semikonduktor
  • Superkonduktor (pengayaan)
Masing-masing pembahasan itu adalah :
  • Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai hambatan pada kawat penghantar adalah :
    • Panjang kawat (l)
    • Jenis (hambat jenis) kawat (ρ)
    • Luas penampang kawat(A)
  • Konduktor adalah benda yang dapat menghantarkan listrik dengan baik.
  • Isolator adalah benda yang tidak dapat menghantarkan listrik.
  • Semikonduktor adalah benda yang bersifat konduktor yang buruk pada suhu tinggi dan isolator yang buruk pada suhu rendah. Contoh Semikonduktor adalah Germanium (Ge), Silikon (Si) dan gallium arsenide
  • Superkonduktor adalah suatu material yang tidak memiliki hambatan di bawah suatu nilai suhu tertentu.
    Hambatan KawatTentunya kamu sudah mengetahui bahwa penghantar dalam suatu rangkaian akan mengalirkan arus listrik jika mempunyai  beda potensial. Menurutmu, apakah arus yang mengalir dalam penghantar tersebut tidak mengalami hambatan apapun?
    • Di dalam kawat penghantar arus listrik dihasilkan oleh aliran elektron.
    • Muatan positif tidak bergerak karena terikat kuat di dalam inti atom.
    • Ketika ujung-ujung kawat penghantar mendapat beda potensial, elektron akan mengalir melalui ruang di antara sela-sela muatan positif yang diam.
    • Tumbukan elektron dengan muatan positif sering terjadi sehingga menghambat aliran elektron dan mengurangi arus listrik yang dihasilkan.
    • Makin panjang kawat penghantar makin banyak tumbukan elektron yang terjadi (dialami), sehingga makin besar pula hambatan yang dialami elektron.
    • Akibatnya makin kecil arus yang mengalir.
    Kesimpulannya , nilai hambatan kawat penghantar dipengaruhi oleh:
    • Panjang kawat,
    • Luas penampang kawat, dan
    • Jenis kawat.
      Apa yang dapat kamu simpulkan setelah memperhatikan simulasi tadi?
      Kalau kamu belum begitu jelas maka dapat kita simpulkan bahwa hambatan kawat dapat dipengaruhi oleh :
      1. Panjang kawat.
        • Kawat yang panjang hambatannya besar sehingga menyebabkan kuat arus kecil dan nyala lampu redup. Jadi hambatan kawat sebanding dengan panjang kawat
      2. Jenis kawat.
        • Kawat yang jenisnya berbeda, hambatannya juga berbeda. Hal itu dikarenakan kawat yang hambatan jenisnya besar akan menyebabkan hambatan kawat penghantar juga besar. Lihat Tabel hambat jenis berikut:
      3. Luas Penampang kawat.
        • Hambatan kawat makin kecil, apabila luas penampang kawat besar. Hambatan kawat makin besar jika luas penampang makin kecil.
       
      Bagaimana hubungan antara hambatan kawat penghantar, panjang kawat, luas penampang kawat, dan jenis kawat jika dirumuskan secara matematis?
      Perumusan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut:
      R = ρ  l
              ---
              A
      Dengan:
      R = hambatan kawat satuan ohm (Ω)
      ρ = hambatan jenis kawat satuan ohm meter (Ω .m)
      l  = panjang kawat satuan meter (m)
      A = luas penampang kawat satuan meter kuadrat (m2)
     

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
0Comments

konduktor

1. Bahan - bahan yang bersifat konduktor ialah bahan - bahan yang mudah mengalirkan arus listrik jika dihubungkan dengan sumber tegangan.
Misalnya : tembaga, besi, emas, dll
dari bahan - bahan yang paling bagus untuk mengalirkan arus listrik adalah EMAS.
karena pada bahan konduktor mempunyai banyak sekali elektron bebas, yang paling banyak elektron bebasnya adalah emas.

 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
0Comments